Social Icons

Pages

Senin, 30 Desember 2013

22 Muntbiljet

Kita tahu bahwa uang-uang kertas seperti seri Coen Mercurius, Bingkai, Gedung, Coen, Wayang dan sebagainya yang diterbitkan selama penjajahan Belanda dikeluarkan oleh DE JAVASCHE BANK (DJB). Salah satu ciri utamanya adalah uang-uang tersebut mempunyai kata bertulisan DE JAVASCHE BANK, memiliki watermark (kecuali seri gedung) dan text undang-undang dalam 4 bahasa.



Beberapa contoh uang kertas terbitan De Javasche Bank




Tetapi tahukah teman-teman bahwa ada sebagian uang kertas yang bukan diterbitkan oleh DJB?
Loh, kalau begitu oleh siapa?



Beberapa jenis uang kertas tidak dikeluarkan oleh DJB tetapi oleh Departemen Keuangan Netherlands Indie dan uang-uang kertas ini dikenal sebagai seri muntbiljet. Ciri khas dari uang2 ini antara lain adalah:
1. Hanya terdiri dari pecahan kecil di bawah 5 gulden
2. Bertulisan Nederlandsch indie muntbiljet
3. Tidak mempunyai watermark
4. Tidak ada text undang2 dalam 4 bahasa (Belanda, Jawa, Arab dan Mandarin)
5. Memiliki gambar yang khas Belanda seperti gambar Ratu atau lambang Belanda
6. Ditandatangani bersama oleh pejabat DJB dan pejabat Departemen Keuangan (Departement van Financien)



Mari kita lihat seperti apakah uang-uang tersebut




Seri muntbiljet I


Diterbitkan tahun 1919-1920, bergambar Ratu Belanda Wilhelmina, terdiri dari 2 pecahan yaitu 1 dan 2 1/2 gulden. Seri ini sering disebut sebagai seri Wilhelmina muda. Perhatikan ke lima ciri yang telah disebutkan di atas.



Bagian depan seri muntbiljet I





Bagian belakang yang bergambar lambang kerajaan Belanda




Seri Muntbiljet II



Dikeluarkan tahun 1920, terdiri dari 3 pecahan yaitu 1/2, 1 dan 2.50 gulden. Keenam ciri muntbiljet terdapat pada seri ini.


Seri muntbiljet II 1920


Seri Muntbiljet III



Diterbitkan tahun 1940 dan terdiri dari 2 pecahan yaitu 1 dan 2,5 gulden. Pelajari ciri-ciri muntbiljet yang telah disebutkan di atas.



Seri muntbiljet III 1940



Bagian belakang yang bergambar lambang kerajaan Belanda





Dengan adanya seri muntbiljet ini terlihat bahwa ada pembagian kepentingan atau kerja sama antara pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan dengan pihak De Javasche Bank. Pembagian kepentingan ini selain terlihat pada uang kertas juga sangat jelas terlihat pada uang logam. Tidak ada uang logam yang mencantumkan tulisan DJB.


Uang logam 2,5 gulden bergambar Wilhelmina




Sekarang timbul pertanyaan, termasuk jenis yang manakah uang seri NICA? Apakah uang ini termasuk seri yang dikeluarkan oleh DJB atau termasuk seri muntbiljet?

Penamaan setiap seri uang kertas berasal dari gambar atau tema yang diusung oleh seri yang bersangkutan. Misalnya seri Coen karena di uang tersebut terdapat gambar JP Coen, seri wayang karena bergambar wayang, seri gedung, seri Soekarno, seri binatang, seri bunga, seri Sudirman dan sebagainya. Ada juga yang berdasarkan tema, seperti seri kebudayaan, seri pekerja dan seri sandang pangan. Tetapi untuk seri NICA, penamaannya bukan berdasarkan gambar ataupun tema. Bagi mereka yang tidak mengerti sejarah dan latar belakang sewaktu uang ini diedarkan akan bertanya-tanya mengapa seri ini disebut seri NICA, tidak ada satupun kata atau gambar yang berhubungan dengan NICA di uang tersebut.


Pecahan 5 gulden NICA 1943

.
.
.

Untuk menjawab pertanyaan di atas kita kembali ke 5 ciri yang telah disebutkan.
.

Ciri pertama: hanya terdiri dari pecahan di bawah 5 gulden
Ciri ini jelas tidak terpenuhi, seri NICA tediri dari pecahan yang lengkap mulai dari 50 cent sampai dengan 500 gulden.


Ciri kedua: bukan bertulisan DJB tetapi Nederlandsche Indie muntbijet, dengan jelas terlihat di bagian muka semua uang seri NICA
.


Tulisan Nederlandsch indie


Ciri ketiga : tidak mempunyai watermark, memang benar bahwa seri NICA tidak memiliki pengaman berupa watermark tetapi berupa titik-titik warna-warni.


Ciri keempat : tidak memiliki text undang-undang dalam 4 bahasa
Seri NICA hanya terdiri dari text undang-undang dalam bahasa Belanda dan Melayu


Ciri kelima : memiliki gambar Ratu atau lambang kerajaan Belanda
Seri Nica memiliki keduanya.




Gambar lambang dan Ratu Belanda di seri NICA



Ciri keenam : ditandatangani oleh pejabat DJB dan Departemen Keuangan
Dalam hal ini mungkin karena dalam keadaan perang, tanda tangan pejabat Dep Keu diganti oleh Gubernur Jendral Nederlandsch Indie yaitu H.J. van Mook. Beliau adalah Gubernur Jendral Belanda terakhir yang berkuasa di tanah air kita.



Tanda tangan oleh Gubernur Jendral Ned indie dan Presiden DJB



H.J van Mook, Gubernur Jendral Nederlandsch Indie terakhir



Dengan dipenuhinya sebagian besar dari ciri-ciri tersebut maka tidak dapat dipungkiri bahwa seri NICA sebenarnya adalah seri muntbiljet. Dan berdasarkan urutannya maka seri ini dapat dimasukkan sebagai seri muntbiljet keempat. Jadi penamaan NICA bukan berdasar gambar atau tema yang diusung seri ini, melainkan latar belakang peristiwa yang terjadi sewaktu uang ini diedarkan. Menurut saya lebih tepat jika seri ini dituliskan sebagai seri muntbiljet IV (NICA) 1943.


Pada katalog KUKI, nomor urut yang diberikan pada uang kertas berdasarkan urutan waktu pertama dikeluarkannya uang tersebut. Maka nomor urut seri NICA (1943) merupakan lanjutan nomor urut seri Dai Nippon (1942). Tidak demikian halnya pada katalog Pick atau Mevius. Nomor urut diberikan bukan berdasarkan waktu dikeluarkannya uang tersebut tetapi berdasarkan jenis atau kelompoknya. Pada katalog Pick urutan uang yang dikeluarkan oleh DJB dan jenis muntbiljet terpisah dengan jelas. Dengan demikian terjadi perbedaan pada urutan nomor antara KUKI dengan Pick.



Contoh:
Muntbiljet 1 gulden Wilhelmina 1919 KUKI 118 sedangkan Pick 100
Muntbiljet 2 1/2 gulden Wilhelmina 1919 KUKI 119 Pick 101
Muntbiljet 1/2 gulden 1920 KUKI 123 Pick 102
Muntbiljet 1 gulden 1920 KUKI 124 Pick 103
Muntbiljet 2.5 gulden 1920 KUKI 125 Pick 104
Coen 5 gulden KUKI 126 Pick 69
Coen 10 gulden KUKI 127 Pick 70

.
.


Seri NICA hanya terdapat pada KUKI, seri ini disebut demikian karena diedarkan pada masa pemerintahan sipil Hindia Belanda. Sedangkan pada katalog lain, seri ini tidak dikenal sebagai seri NICA, melainkan seri muntbiljet 1943. Jadi jangan heran bila pada suatu saat teman-teman mendapatkan katalog lelang luar negeri yang bertulisan Nederlands Indie Muntbiljet 100 gulden 1943, tanpa adanya kata NICA samasekali.



Urutan penomoran pada Pick berdasarkan kelompok DJB dan muntbiljet


Perhatikan bahwa pada Pick nomor urut seri NICA lebih kecil daripada penjajahan Jepang, terbalik dibandingkan KUKI



Pada katalog Mevius, jelas sekali bahwa NICA dikelompokkan sebagai seri muntbiljet



Jakarta 8 september 2010
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com.

Sumber:
KUKI
Pick, Mevius
Materi seminar oleh pak Sumana
Ebay
Koleksi pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar