Minggu, 09 Februari 2014
21 Orang Yang Membuat Rusuhan Bolasepak di Hukum Mati
Kairo, - Mahkamah Mesir menjatuhkan hukuman mati untuk 21 orang yang didakwa terlibat dalam kerusuhan bola sepak tahun 2011 lalu. Sebanyak 74 orang terbunuh dalam kerusuhan tersebut.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (26/1/2013), hukuman mati ini disambut gembira oleh para keluarga mangsa.
Dalam perbicaraan yang diadakan hari ini, para keluarga mangsa berseru terkejut atas vhukuman mati yang tidak disangka-sangka itu. Mereka pun mengangkat tangan mereka ke atas sambil meneriakkan "Allahu Akbar".
Sebanyak 52 terdakwa lainnya masih menunggu keputusan mahkamah atas kes yang sama. Dalam keputusannya hari ini, hakim mahkamah menyatakan akan mengumumkan keputusan untuk ke-52 terdakwa itu pada 9 Mac mendatang. Di antara mereka yang diadili tersebut adalah sembilan polis .
Kerusuhan sepakbola itu terjadi pada 1 Februari 2011 lalu antara para fans Al-Masry asal kota Port Said dengan fans Al-Ahly asal ibukota Kairo. Pertumpahan darah itu disebut-sebut sebagai kekerasan bolasepak paling mematikan di dunia dalam 15 tahun terakhir.
Sesuai ketentuan di Mesir, hukuman mati akan disampaikan kepada otoriti agama tertinggi, Mufti Agung, untuk terlebih dulu mendapat persetujuan. detikNews
(ita/ita)
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (26/1/2013), hukuman mati ini disambut gembira oleh para keluarga mangsa.
Dalam perbicaraan yang diadakan hari ini, para keluarga mangsa berseru terkejut atas vhukuman mati yang tidak disangka-sangka itu. Mereka pun mengangkat tangan mereka ke atas sambil meneriakkan "Allahu Akbar".
Sebanyak 52 terdakwa lainnya masih menunggu keputusan mahkamah atas kes yang sama. Dalam keputusannya hari ini, hakim mahkamah menyatakan akan mengumumkan keputusan untuk ke-52 terdakwa itu pada 9 Mac mendatang. Di antara mereka yang diadili tersebut adalah sembilan polis .
Kerusuhan sepakbola itu terjadi pada 1 Februari 2011 lalu antara para fans Al-Masry asal kota Port Said dengan fans Al-Ahly asal ibukota Kairo. Pertumpahan darah itu disebut-sebut sebagai kekerasan bolasepak paling mematikan di dunia dalam 15 tahun terakhir.
Sesuai ketentuan di Mesir, hukuman mati akan disampaikan kepada otoriti agama tertinggi, Mufti Agung, untuk terlebih dulu mendapat persetujuan. detikNews
(ita/ita)
disunting oleh idahsalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar